Nació la palabra en la sangre, creció en el cuerpo oscuro, palpitando, y voló con los labios y la boca.
(The word was born in the blood, grew in the dark body, beating, and flew through the lips and the mouth.) Pablo Neruda, La palabra
Hari ini, 97 tahun silam (28 Oktober 1928), bahasa Indonesia lahir dari rahim tekad kuat para pemuda masa itu dengan Sumpah Pemuda, yang salah satu butirnya berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Sebagai warga Indonesia dan pengguna serta pencinta bahasa yang amat mengagumkan ini, mari kita melakukan apa yang kita bisa untuk terus memantapkan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional (sejak 28 Oktober 1928) dan bahasa negara (sejak 18 Agustus 1945) di tengah dunia ini seraya turut mengambil bagian aktif dalam upaya memelihara bahasa-bahasa daerah/Nusantara kita sebagai pembentuk mosaik kebudayaan Indonesia, dan tak lupa menjalin persahabatan antarbangsa melalui berbagai bahasa insani.
Dirgahayu bahasa Indonesia! Dirgahayu bahasa nasional dan bahasa negara RI! Semoga berjaya selalu! Salam bahasa dan sastra!
Para pemuda yang penuh semangat juang, sosok-sosok belia yang datang dari tanah air, bertemu di Batavia, ibu kota Hindia Belanda. Perbedaan bukan halangan bagi mereka.
Demi perjuangan, mereka mencari jalan; untuk merdeka, mereka satukan tekad. Satu derap langkah bagi perjuangan; satu suara menuju tanah merdeka.
Seia sekata, mereka serempak mengaku: Bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Berbangsa satu, bangsa Indonesia. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Lobi Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, 28 Oktober 2023
SELAMAT HARI MINGGU & SALAM LITERASI! Saya merasa gembira, akhirnya tiba juga dua buku dari Yogyakarta, dari Bung Yoseph (sapaan akrab: Mas Yoseph). Terima kasih banyak dan selamat atas dua buku baru ini, yang semakin menegaskan keaktifan dan konsistensi Bung dalam hal tulis-menulis. Buku-buku Bung tetap diharapkan. Semoga Bung selalu sehat dan terus berkarya dengan penuh semangat.
Saya berterima kasih kepada Mas Yoseph dan turut bangga karena buku-bukunya, baik karya tunggal maupun karya bersama, telah mengisi rak buku sederhana di ruang kerja saya. Terima kasih banyak juga karena nama dan kegiatan saya disebut secara khusus juga dalam dua buku yang telah saya terima ini. Semoga banyak manfaatnya.
Teruslah berkarya dengan penuh semangat. Salam sukses!
--------------------------------------------
1. KETERANGAN BUKU Perjalanan Gerakan Literasi Dalam Media**
Penerbit: Aswaja Pressindo (Anggota IKAPI)
Waktu terbit: Juni 2025
Lebar: 14,5 cm
Panjang: 20,5 cm
Tebal: 0 (tidak dihitung)
Halaman: viv + 162 hlm.
Bahasa pengantar: INDONESIA
Tipe jilid: SOFT COVER (sampul tipis)
2. KETERANGAN BUKU MENCINTAI MERAYAKAN Literasi
Penerbit: Mitra Mekar Berkarya
Waktu terbit: Januari 2025
Ukuran: 14,8x21 cm
Halaman: 70 hlm.
Bahasa pengantar: INDONESIA
Tipe jilid: SOFT COVER (sampul tipis)
-----------------------------------------
*) Bung Yoseph Nai Helly (berasal dari Biboki, Kab. Timor Tengah Utara, Prov. Nusa Tenggara Timur) adalah seorang pustakawan (saat ini, kepala perpustakaan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional [STPN] Yogyakarta), penulis, dan pegiat literasi. Tulisan-tulisannya di bidang pertanahan, literasi dan sastra (puisi) telah terbit dalam berbagai media (buku, koran, dan majalah). Anggota staf majalah "Literasi Guru" (majalah pendidikan yang berbasis di Yogyakarta) ini adalah anggota aktif Forum Batu Tulis Nusantara Yogyakarta (FBTNY).
**) Yang berminat untuk membeli buku "Perjalanan Gerakan Literasi Dalam Media" boleh menghubungi Mas Yoseph (via Facebook).
SELAMAT HARI MINGGU & SALAM LITERASI! Sungguh sebuah kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi saya karena telah menerima buku MANUSIA ADA DALAM KEPEMIMPINAN ALLAH, karya RD. Joni Manhitu, seorang pastor muda dan penuh semangat dari Bijeli, Noemuti, Timor Barat, NTT, yang kini menjalankan tugas perutusannya di Pulau Sumatra. Selamat kepada Ampaer* Joni atas terbit dan beredarnya buku ini. Semoga berguna sebesar-besarnya.
Berikut adalah biografi singkat penulis buku tersebut: RD.** Joni Manhitu lahir di Beijeli, 02 Juni 1996 dari pasangan Gabriel Manhitu dan Elisabeth Ratrigis. Dia menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN Nunhala, sekolah menengah pertama di SMPN Satap Nunhala, sekolah menengah atas di SMA Seminari St. Rafael Oepoi Kupang, lalu dia menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Menerima buku dari teman bukanlah hal yang baru bagi saya. Rak buku sederhana saya berisikan sejumlah buku karya teman-teman, baik dari Indonesia maupun mancanegara. Saya selalu merasa diberkati dengan datangnya buku dari teman-teman sesama penulis. Yang berbeda kali ini adalah penulis buku yang saya terima adalah saudara semarga (sama-sama bermarga Manhitu dan berasal dari desa yang sama pula) dan tentu masih kerabat. Semoga saudara saya ini---yang terpanggil menjadi uispaer***---selalu sehat dan dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan berhasil sebagai seorang pastor bonus (bahasa Latin, gembala yang baik; bahasa Dawan: atukus alekot). Mari kita doakan!
Teruslah bertugas pastoral dan berkarya intelektual, saudaraku!
*) Ampaer (bahasa Dawan) = Romo atau Pater
**) RD (bahasa Latin, Reverendus Dominus = Tuan yang Terhormat) adalah sebutan khusus untuk Imam Diosesan (Imam Projo).
***) uispaer (bahasa Dawan) = pastor, imam Katolik
--------------------------------
KETERANGAN BUKU
Penulis: RD. Joni Manhitu Editor: Rm. Siprianus Soleman Senda, Pr, S.Ag, L.Th.Bib Imprimatur: Mgr. Hironimus Pakaenoni Nihil Obstat: Rm. Dr. Herman Punda Panda, Pr Penerbit: Tonggak Media ISBN: 978-623-6275-77-1 Ukuran buku: 13 x 19 cm Tanggal terbit: November 2024 Jumlah halaman: 300 (setelah xxii) Tipe jilid: Sampul tipis (Paperback) ------------------------------------- Foto: Jepretan saya dari buku ini
Wawancara tertulis berbahasa Esperanto dengan saya oleh penyair Erika Godó (dari Hungaria) telah terbit dalam Literatura Vivo* (Edisi September-Oktober 2025), sebuah majalah sastra Esperanto yang dikelola dua penyair-Esperantis dari Hungaria dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Wawancara seputar aktivitas saya di bidang bahasa dan sastra tersebut berisikan 9 pertanyaan dan 9 jawaban. Wawancara tertulis seperti ini juga pernah dilakukan dengan saya dalam bahasa Tetun oleh seorang wartawan "Tatoli" (Kantor Berita Resmi Timor-Leste) beberapa tahun silam. Hasilnya masih bisa diakses secara daring.
Terima kasih banyak kepada penyair Erika Godó dan John Huang yang telah menerbitkan wawancara tersebut. Semoga majalah Literatura Vivo terus maju dan berjaya. Salam basastra! 💖
Hasil wawancara tersebut tersedia secara gratis di literaturavivo.com. Yang berminat, silakan unduh!
Puisi dwibahasa "HANAF ALUMAT NÂKO NENO-TUNAN" dan "BELSONO EL LA ĈIELO" karya saya sendiri telah terbit dalam Literatura Vivo* (Edisi September-Oktober 2025), sebuah majalah sastra Esperanto yang dikelola dua penyair-Esperantis dari Hungaria dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Terima kasih banyak kepada penyair Erika Godó dan John Huang yang telah menerbitkan puisi dwibahasa tersebut. Semoga majalah Literatura Vivo terus maju dan berjaya. Salam mesra bahasa dan sastra! 💖
Puisi dwibahasa tersebut tersedia secara gratis di literaturavivo.com. Yang berminat, silakan unduh!
Bagi teman-teman yang tidak berbahasa Esperanto (mungkin karena belum sempat belajar), di sini saya bagikan versi tribahasa (Dawan-Indonesia-Esperanto) puisi tersebut.
Haef namfafau ben ho musik amasat nabia kau nbi mnamit amnanut nanan. Au nekke nlem neu melodi kaäsnasat lê namasab tabu in lakat a-nbi lalan.
Haef-haef au utnín ho musik alumat, au nekke naheun nok dame in sain lê ném nâko neno-tunan amnanut, lo onlê malaikat puknes in hanan.
Ho onlê mukeo kau piuta he ait lakat he ‘nao ‘tean hanaf amasat in usan lê nakinbon es bale ‘loö mapanat, ma ho musik a-nsai ntea in nanan.
Ho kanam, ho hanam nlakan nakat ma naheun nekaf a-nbi batan-batan onlê piöt nâko beï-naï lê mapanat neu sufâ-kaüf lê natua pah-pinan.
Hanaf alumat i ném nâko Abalbalat ma nsai natuin ho musik in masan. Au nekke nsai nbi mlilê neu nenat ma ‘pules Usif abít neno-tunan.
Yogyakarta, Funsiô 2012 -------------------------
SUARA NAN INDAH DARI SURGA**
Penulis: Yohanes Manhitu
Untuk Wolfgang Amadeus Mozart***
Sudah sangat sering musikmu nan elok menemaniku dalam pencarian panjang. Hatiku tenggelam dalam melodi tak henti yang menghias langkah waktu di jalannya.
Setiap kali kusimak musikmu nan indah, hatiku pun dipenuhi aliran kedamaian yang berasal dari langit yang tinggi, laksana suara sekelompok malaikat.
Sepertinya aku selalu kauajak melangkah ‘tuk pergi menjangkau pusaran suara indah yang tersembunyi di tempat jauh nan terjaga, dan musikmu mengalir sampai dalamnya.
Namamu, suaramu melampaui batas dan mengisi sanubari setiap generasi bagai kisah leluhur yang terpelihara bagi para keturunan penghuni bumi.
Suara indah ini datang dari Yang Abadi dan mengalir melalui keelokan musikmu. Hatiku mengalir dalam sukacita mendengar dan aku meluhurkan Sang Raja surgawi.
Yogyakarta, September 2012 -----------------------------
BELSONO EL LA ĈIELO
Verkinto: Yohanes Manhitu
Al Wolfgang Amadeus Mozart
Jam multfoje via bela muziko akompanas min dum mia longa serĉo. Mia koro dronas en senfinaj melodioj ordonantaj paŝojn de tempo-vojaĝo.
Ĉiufoje kiam mi aŭskultas vian belan muzikon, mia koro plenas je fluo de paco venanta el la vasta ĉielo, vere tio similas voĉon de anĝelgrupo.
Kvazaŭ vi ĉiam invitus min por ekpaŝi atingi la centron de ĉi tiu belsono, sin kaŝanta en malproksima loko gardata kaj via muziko fluas ĝis ĝia interno.
Via nomo, via voĉo transiras landlimojn kaj plenigas la korojn de ĉiu generacio samkiel gepraava historio konservata por la generacioj loĝantaj surtere.
Tiu ĉi belsono venas el la Eternulo kaj fluas tra la beleco de via muziko. Mia koro fluas en la aŭskult-ĝojo kaj gloras mi la Reĝon de ĉielo. Jogjakarto, oktobre 2012 -------------------------- *) Puisi Dawan ini dan terjemahannya dalam bahasa Esperanto--oleh saya sendiri--terbit dalam antologi saya "Feotnai Mapules-Princino Laŭdata" (Antwerpen: Eldonejo Libera, Des. 2016). **) Terjemahan Indonesia ini dan versi aslinya (dalam bahasa Dawan)--oleh saya sendiri--terbit dalam antologi saya "Lirik Santalum: Kumpulan Puisi Dawan dan Tetun dengan Terjemahan Indonesia" (Yogyakarta: Diandra Kreatif, Mei 2019). ***) Wolfgang Amadeus Mozart (nama populer: Mozart; 27 Januari 1756–5 Desember 1791) adalah seorang komponis dan dianggap sebagai salah satu dari komponis musik klasik Eropa yang terpenting dan paling terkenal dalam sejarah. ------------------------ Foto: Cuplikan dari majalah "Literatura Vivo".
Irenius Berek, siswa kelas IX SMP Negeri Biboki Anleu, adalah Juara 2 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU. Lomba tersebut (bagian dari "Lomba Cerita Rakyat dan Puisi") diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, TTU, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dideklamasikan adalah "NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ" (Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004). Puisi-puisi pilihannya adalah "NUSANTARA, PAH MAFNEKAN" (Kupang, Timor Barat, Februari 2004 ), "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003), dan "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" (Yogyakarta, April 2008).
Video ini dibuat oleh Sdr. Servasius Eko (guru SMP Negeri Biboki Anleu yang menjadi pembimbing siswa peserta lomba) saat Nyong Irenius sedang berlatih di halaman sekolahnya untuk mengikuti lomba tersebut. Video seluruh lomba deklamasi puisi tersebut tersedia di www.youtube.com dan berita tentang kemenangan Irenius dalam lomba itu dapat dibaca di www.hitsidn.com.
Puisi pilihan yang dideklamasikan Irenius dalam lomba tingkat kabupaten tersebut adalah puisi Dawan ini.
MPANAT PAKU HE NPIN NABALA
Atuis: Yohanes Manhitu
Anin pah-pinan i lof ka nabè’ fa makain ma nautus nabè’ natból nokaskeken. Es onnane, mpanat ho paku he npin he ntanâ lalan neu bael-mafnekan.
Haef-haef ho paku onlê he nmaet fun min’e he okê aî ainne namép. Me lablaba he muheun mufanî ma mukín mane nâko ainne fún.
Lalne fê namnaun ma ainne nabala ma in naim piuta he nâmaet paku lê nasoin ko nâko mèsökan ‘naek nbi lalan neu ho bael-mafnekan.
Mpanat ho paku he npin nabala masi anin humâ-humâ he nâmate nèk fút amepat ma slutuf manenû, fun ala ho es paku in apanat alekot.
INFO KATA: Belum lama ini, secara kebetulan, saya jumpai kata "termul" di internet. Saya duga, ini sebuah akronim baru. Eh, ternyata dugaan saya benar. Menurut kabaraktual.id, "termul" adalah akronim yang terbentuk dari dua kata: "ternak" dan "Mulyono". Siapakah Mulyono? Silakan cari sendiri untuk tahu dan mengerti etimologinya. 😉
Ternyata, kata "termul" yang kini sering digunakan itu adalah kata benda (nomina) dan kata sifat (adjektiva). Contoh kalimat:
1. Bung, sejak kapan orang itu menjadi termul? 2. Dia kok termul sekali ya. Kenapa begitu?
Irenius Berek, siswa kelas IX SMP Negeri Biboki Anleu, adalah Juara 2 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU. Lomba tersebut (bagian dari "Lomba Cerita Rakyat dan Puisi") diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, TTU, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dideklamasikan adalah "NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ" (Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004). Puisi-puisi pilihannya adalah "NUSANTARA, PAH MAFNEKAN" (Kupang, Timor Barat, Februari 2004 ), "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003), dan "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" (Yogyakarta, April 2008).
Video ini dibuat oleh Sdr. Servasius Eko (guru SMP Negeri Biboki Anleu yang menjadi pembimbing siswa peserta lomba) saat Nyong Irenius sedang berlatih di dalam kelas untuk mengikuti lomba tersebut. Video seluruh lomba deklamasi puisi tersebut tersedia di www.youtube.com dan berita tentang kemenangan Irenius dalam lomba itu dapat dibaca di www.hitsidn.com.
Puisi wajib dan puisi pilihan yang dideklamasikan Irenius Berek dalam lomba tersebut adalah puisi-puisi berikut ini:
NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ Atuis: Yohanes Manhitu (Neu atoin-Timor ok-okê) Hit monit mesê ma né tolof mesê. Hit a-tnaotém ma né tnonoktém. Thail lekleko ma né ttèl lekleko. Tâko nifu ametak ma né tasi ametak. Nane es Tais-Atoni ma né Tais-Bifé, es napunan kit ma né natefan kit. Hit tah tâko pah mesê ma né naijan mesê. Nane es Pah Metô ma né Naija-Metô. In es a-nhao nânaeb ma né nfait nânaeb. Hit tiun tâko nifu mesê ma né ‘bonî mesê. Nane es nifu ‘honis ma né ‘bonî ‘honis. Hit a-tmuî bilut mesê ma né bonet mesê. Hit a-tpal sít alumat ma né kolit alumat. Hit tait ne(l) amasat ma né toni amasat he talekô nekaf ma né taloitan nekaf nbi leku susar ma né tabu susar. Hit a-täptai betî aklimâ ma né tais aklimâ he talilê hit mepu ma né tatón hit banit fun ike nkeo leko ma né suti nkeo leko. Hit tapén manas mesê ma né funan mesê nbi neno meûsinê ma né fai meûsinê. Hit tafnekan teu amaf mesê ma né ainaf mesê. Nane es Amaf Uisneno ma né Ainaf Uisneno. In es Amoët amaneot ma né Apakaet amaneot; Ahaot abè’it ma né Afatis abè’it; Atitus amnaut ma né Anonot amnaut; Alulut amaneot ma né Alekat amaneot; Amanekat abalbalat ma né Amnaut abalbalat; Alík’aof amliat ma né Apeän smanaf amliat. Neno nnaomát ma né nfainmát. Fai ntanhainfín ma né nlakanfín. Aim he tnekmés ma né tänsaomés he tatutan lasi Uisneno ma né toni Uisneno; he tafinib uab pah-pinan ma né molok pah-pinan tèk kanan tuis amasat ma né atu amasat nâko eke-eke ma né batan-batan neu nenô amunit ma né fai amunit neu talus amnemat ma né lutas amnemat neu tabu msòpun ma né leku msòpun talantea neno in tuän ma né fai in tuän on fefbelâ kninô ma né hanbelâ kninô.
Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004 -----------------------------------------
MPANAT PAKU HE NPIN NABALA
Atuis: Yohanes Manhitu
Anin pah-pinan i lof ka nabè’ fa makain ma nautus nabè’ natból nokaskeken. Es onnane, mpanat ho paku he npin he ntanâ lalan neu bael-mafnekan.
Haef-haef ho paku onlê he nmaet fun min’e he okê aî ainne namép. Me lablaba he muheun mufanî ma mukín mane nâko ainne fún.
Lalne fê namnaun ma ainne nabala ma in naim piuta he nâmaet paku lê nasoin ko nâko mèsökan ‘naek nbi lalan neu ho bael-mafnekan.
Mpanat ho paku he npin nabala masi anin humâ-humâ he nâmate nèk fút amepat ma slutuf manenû, fun ala ho es paku in apanat alekot.
Elsaday D. Taranika, siswi kelas IX SMP 1 Kefamenanu, adalah Juara 1 Lomba Deklamasi Puisi Berbahasa Dawan Tingkat SLTP se-Kabupaten TTU. Lomba tersebut (bagian dari "Lomba Cerita Rakyat dan Puisi") diselenggarakan di Hotel Grand Royal, Kefamenanu, TTU, pada tanggal 14 Agustus 2025 dan ikuti oleh peserta dari sejumlah SMP di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Puisi wajib yang dideklamasikan adalah "NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ" (Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004). Puisi-puisi pilihannya adalah "NUSANTARA, PAH MAFNEKAN" (Kupang, Timor Barat, Februari 2004 ), "FLOBAMORA" (Yogyakarta, September 2003), dan "MPANAT PAKU HE NPIN NABALA" (Yogyakarta, April 2008).
Video ini dibuat oleh Sdri. Desy Rusae (guru SMPN 1 Kefamenanu dan pembimbing siswi peserta lomba) saat Nona Tara (sapaan Elsaday D. Taranika) tampil dalam Acara 17 Agustus 2025 di halaman Kantor Bupati Timor Tengah Utara. Yang menarik tentang Nona Tara ini dan patut diapresiasi adalah kedua orang tuanya (guru di TTU) berasal dari Yogyakarta. Jadi, dia bukan penutur jati bahasa Dawan. Terima kasih banyak ya, Nona Tara. Video seluruh lomba deklamasi puisi tersebut tersedia di YouTube.
Puisi wajib dan puisi pilihan yang dideklamasikan Nona Tara dalam lomba dan penampilan dalam acara 17 Agustus 2025 di Kantor Bupati Timor Tengah Utara adalah puisi-puisi ini.
Puisi wajib:
NEKAF MESÊ, ANSAOF MESÊ Atuis: Yohanes Manhitu Neu atoin-Timor ok-okê Hit monit mesê ma né tolof mesê. Hit a-tnaotém ma né tnonoktém. Thail lekleko ma né ttèl lekleko. Tâko nifu ametak ma né tasi ametak. Nane es Tais-Atoni ma né Tais-Bifé, es napunan kit ma né natefan kit. Hit tah tâko pah mesê ma né naijan mesê. Nane es Pah Metô ma né Naija-Metô. In es a-nhao nânaeb ma né nfait nânaeb. Hit tiun tâko nifu mesê ma né ‘bonî mesê. Nane es nifu ‘honis ma né ‘bonî ‘honis. Hit a-tmuî bilut mesê ma né bonet mesê. Hit a-tpal sít alumat ma né kolit alumat. Hit tait ne(l) amasat ma né toni amasat he talekô nekaf ma né taloitan nekaf nbi leku susar ma né tabu susar. Hit a-täptai betî aklimâ ma né tais aklimâ he talilê hit mepu ma né tatón hit banit fun ike nkeo leko ma né suti nkeo leko. Hit tapén manas mesê ma né funan mesê nbi neno meûsinê ma né fai meûsinê. Hit tafnekan teu amaf mesê ma né ainaf mesê. Nane es Amaf Uisneno ma né Ainaf Uisneno. In es Amoët amaneot ma né Apakaet amaneot; Ahaot abè’it ma né Afatis abè’it; Atitus amnaut ma né Anonot amnaut; Alulut amaneot ma né Alekat amaneot; Amanekat abalbalat ma né Amnaut abalbalat; Alík’aof amliat ma né Apeän smanaf amliat. Neno nnaomát ma né nfainmát. Fai ntanhainfín ma né nlakanfín. Aim he tnekmés ma né tänsaomés he tatutan lasi Uisneno ma né toni Uisneno; he tafinib uab pah-pinan ma né molok pah-pinan tèk kanan tuis amasat ma né atu amasat nâko eke-eke ma né batan-batan neu nenô amunit ma né fai amunit neu talus amnemat ma né lutas amnemat neu tabu msòpun ma né leku msòpun talantea neno in tuän ma né fai in tuän on fefbelâ kninô ma né hanbelâ kninô.
Kedai Kebon, Yogyakarta, Funboës 2004 --------------------------------------------
Puisi Pilihan:
FLOBAMORA
Atuis: Yohanes Manhitu
Neu NTT in tuakin
Flobamora, lo kanaf alumat. Mapilî nâko kanaf amasat há: Flores, Sumba, Timor ma Alor. Pah NTT in pulau amanuatin.
Pahes nok kun in taos ma nono, pahes nok in bukae ma mninut. Nmaneo, es ka on fa es, naikan. Me NTT nfut ma näbut sin.
Tasi amanuat a-nbatas sin, ‘nuüf amnanut a-nëkâ sin; provinsi mesê es a-näbut sin. Sin nekaf mesê, ansaof mesê.
Kupang es Flobamora in usan. In kota fautputun amâtanes kun. Bale kanan to Flobamora nabuan he nänsaomesen ma nafenâ sin pah.
Flobamora, ho lof a-mmoin mubala. Ho mutua au nekak ma au smanak piuta. Au ka upnikan fa ho masam ma fomenim. Mauthe au ‘pafâ ho kanam talantea nabalbál.
SELAMAT HARI PENERJEMAHAN SEDUNIA! HAPPY INTERNATIONAL TRANSLATION DAY! FELIZ DIA INTERNACIONAL DA TRADUÇÃO!
Sem tradução, não há nenhuma historia do mundo. Without translation, there is no history of the world. Sin traducción, no hay ninguna historia del mundo. Son ada terjemahan, son ada dunia pung sejara. Ka nmuï tlakab uab, ka nmuî fa pah-pinan in piöt. Sans traduction, il n'y a pas d'histoire du monde. Sen traduko, ne ekzistas historio de la mondo. Senza traduzione, non c'è historia del mondo. Ora ono terjemahan, ora ono sejarah dunyo. Tanpa terjemahan, tidak ada sejarah dunia. Lahó tradusaun, la iha istória mundu nian. Sine translatio, historia mundi non est.
---L. G. Kelly (2004)
(The other sentences in eleven languages are translated from the English version by Yohanes Manhitu, 30 September 2016). Carpe diem!
Image: Front cover of Tagore's "Gitanjali (Song Offerings)" in the Dawan language, translated by Yohanes Manhitu (Diandra Kreatif, 2019)
Salam bahasa dan sastra! Sederet jam yang lalu (pada hari ini, Sabtu, 23 Agustus 2023), karena sebuah "dorongan yang begitu kuat", saya berusaha menerjemahkan "Sonnet 18" ke bahasa Dawan. Soneta ini adalah sebuah karya William Shakespeare (1564–1616)—pujangga termasyhur/terbesar dalam dunia sastra berbahasa Inggris—yang terdapat dalam kumpulan 154 soneta yang berjudul Shakespeare's Sonnets (edisi pertamanya, yang berjudul Shake-speares Sonnets: Neuer Before Imprinted,diterbitkan oleh Thomas Thorpe di London pada tahun 1609). Soneta-soneta itu ditulis dalam Bahasa Inggris Modern Awal (Early Modern English).
Siapa yang tidak kenal Shakespeare? Walaupun ia sangat terkenal di dunia sastra global, barangkali ada orang yang belum mengenalnya. Saya sendiri sudah lama mengenal Shakespeare, dan pernah membaca karyanya. Ketika masih kuliah bahasa Inggris dulu, sosok ini tidak lolos dari perhatian dosen mata kuliah "poetry" (puisi). Akan tetapi, baru kali ini saya mendapat "dorongan yang sangat kuat" untuk menerjemahkan karyanya ke bahasa Dawan.
Terjemahan saya ke bahasa Dawan--yang berjudul "Soneta 18"--itu telah saya bandingkan dengan versi-versi berikut ini:
1. Versi Prancis (Sonnet 18); Louis L. P. Charpentier (1863)
2. Versi Spanyol (Soneto 18); José María Gabriel y Galán (1887)
3. Versi Portugis (Soneto 18); José Bento (1897)
4. Versi Italia (Sonetto 18); Alfredo Panzini (1915)
5. Versi Esperanto (Soneto 18); William Auld (1959)
Semoga akan ada lagi karya Shakespeare dan pujangga berbahasa Inggris lain yang diterjemahkan ke bahasa Dawan (dan bahasa daerah lain). Kiranya terjemahan ini bermanfaat bagi bahasa Dawan dan siapa pun yang berminat pada sastra daerah dan sastra internasional.
----------------------------- SONETA 18
Atuis: William Shakespeare
Au musti unesâ ko nok neonfoknaises ka? Ho mumásamnès ma ho mmalulemnès kum: Anin amaneunte nhekô hausuftunaf amastin a-nbi Funnimâ, Ma foknaise in tabu ntea ka ‘ló fa, ma nfin kun:
Feës-feës manse npin ma nmapút nâsek’on, Ma haef-haef in huma-mnatú nane nope nakini; Ma sâ-sâ lê namás lof namsáb aî nanekun in pinan, Ka nok fa salit aî fun tabu in naot le nâbainâ:
Me ho foknais abalbalte lof ka namsáb fa, Ma ho lof ka munekun fa masaf lê ho mmuï; Mates lof ka naní’ fa nak ho muneö mbi in hafon, Fun ho lof a-mmoin mûnae mbi hanfuaf abalbaltin:
Kalu mansiane fê a-nmuï snasan aî matne fê nít, Puisi i lof a-nmoin, ma in lof a-nfe ko monit.
Atlakab neu Metô: Yohanes Manhitu Kota Ungaran, 23 Funfanû 2025 -------------------------------
Versi asli (Original version):
SONNET 18
by William Shakespeare
Shall I compare thee to a summer’s day? Thou art more lovely and more temperate: Rough winds do shake the darling buds of May, And summer’s lease hath all too short a date:
Sometime too hot the eye of heaven shines, And often is his gold complexion dimmed; And every fair from fair sometime declines, By chance or nature’s changing course untrimmed;
But thy eternal summer shall not fade Nor lose possession of that fair thou owest; Nor shall Death brag thou wander’st in his shade, When in eternal lines to time thou growest:
So long as men can breathe or eyes can see, So long lives this, and this gives life to thee.
I wish you welcome to my blog, which contains many things about me and my works. I hope you will enjoy the reading. Please don't hesitate to write me if necessary. Thanks a lot for visiting.
Simply click the picture to read about the blogger
Contact the Author/Blogger (Please use your real name and email. OK? Thank you!)